Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Situasi yang Tak Tertahankan! (6) 



Situasi yang Tak Tertahankan! (6) 

0Pei Qiqi menyalakan mobil sambil bertanya dengan keheranan. "Aku kira kamu akan datang menemuiku duluan untuk balas dendam."     
0

"Akan aku perhitungkan lagi setelah makan nanti!" Tang Yu masih memejamkan matanya. "Aku lelah sekarang."     

Tang Yu mengatakan hal ini sambil mengusap alisnya. Jari-jarinya juga bergerak melepaskan ikatan dasi dengan santainya, lalu membuka dua kancing teratas.     

Kemejanya sedikit terbuka dan memperlihatkan tulang selangka yang enak dipandang, serta jakun yang bergulir naik turun sangat seksi.     

Pei Qiqi menoleh ke samping dan meliriknya sekilas. Dia berdeham pelan. "Semalam… sangat lelah?"     

"Ya! Aku membaca dokumen sepanjang malam." Tang Yu tersenyum. "Qiqi, bangunkan aku kalau sudah sampai."     

Pei Qiqi tidak menyahut lagi. Meskipun dia tahu kalau Tang Yu sedang berpura-pura menjaga jarak sampai batas tertentu, namun masih ada kelembutan yang tersisa di hatinya.      

Mobil melaju lurus dengan mantap, hingga akhirnya berhenti di sebuah restoran pribadi sepuluh menit kemudian     

Setelah memarkir mobil, Pei Qiqi membuka sabuk pengamannya dan menatap Tang Yu di sampingnya.      

Pria itu sepertinya tertidur. Setiap fitur wajahnya semakin tampan dan terlihat tiga dimensi dari samping.     

Itu pun sepertinya agak berkurang dari biasanya. Saat Pei Qiqi melihatnya seperti ini, tiba-tiba sebuah lengan kokoh melingkari pinggangnya.      

Kemudian dia diangkat untuk duduk di atas pangkuan Tang Yu. Pei Qiqi memukul bahunya dengan marah. "Tang Yu!"     

Tang Yu terkekeh dengan suara rendah, tanpa membuka matanya. Dia hanya menekan Pei Qiqi ke tubuhnya…     

"Qiqi, kita turun dari mobil nanti. Apa menurutmu aku bisa turun dari mobil dalam keadaan seperti ini?" Tang Yu sedikit bergerak untuk membuat Pei Qiqi merasakan perubahan miliknya.     

Pei Qiqi menggigit bibir bawahnya dan memelototi Tang Yu. "Tang Yu, apa kamu barusan tidak tidur?"     

"Bagaimana aku bisa tidur jika ada kamu di sampingku?" Tang Yu terkekeh pelan lagi sembari memeluk Pei Qiqi seperti ini. "Qiqi, jangan bergerak, sayang. Ini akan baik-baik saja sebentar lagi."     

Pei Qiqi menekan ujung bibir mungilnya, tidak berani bergerak sembarangan lagi. Dia menyandarkan kepalanya di bahu Tang Yu.     

Setelah beberapa saat, Pei Qiqi mendongak, dan bertanya dengan menyedihkan, "Tang Yu, apa sudah membaik?"     

"Masih belum!" Tang Yu tertawa lebih bahagia.     

Tangan kecil Pei Qiqi memeluk pinggang Tang Yu, lalu menggigit dadanya dalam gigitan kecil, dan merengek seperti domba kecil, "Kalau begitu, cepatlah. Aku lapar."     

Tang Yu menunduk dan berbisik dengan suara yang panas, "Aku akan memberimu makan, bagaimana?"     

Pei Qiqi tertawa hambar, kemudian menggigit dada pria itu lebih keras lagi…     

Hati Tang Yu pun melunak. Hasrat yang berusaha dia tekan dengan susah payah, kini muncul lagi. Dia memeluk kepala kecil Pei Qiqi. Begitu kepalanya tertunduk, bibir mungil gadis itu langsung dia cium habis-habisan.     

Pei Qiqi sendiri juga membiarkan Tang Yu menciumnya sesuka hatinya. Penampilannya yang rapuh itu justru membuat Tang Yu tidak bisa menahan diri untuk tidak membunuhnya.     

Setelah waktu yang lama, Tang Yu baru melepaskan bibir Pei Qiqi, tetapi dia masih mencium sudut bibir gadis itu, seolah-olah untuk menenangkannya.     

"Tang Yu, 'itu' berdiri lagi… 'itu'." Suara Pei Qiqi teredam.     

Tang Yu malah tertawa. Dia membuka pintu mobil dan membiarkan Pei Qiqi turun duluan, kemudian dia melepaskan overcoat-nya dan menentengnya di lengan. "Ayo, nanti akan membaik sendiri."     

Seluruh tubuh Tang Yu memancarkan aura yang penuh wibawa, sehingga tidak memperlihatkan sesuatu yang aneh sedikit pun.     

Pei Qiqi berjalan bersamanya memasuki restoran tersebut. Seluruh hidangan yang tersedia di meja sangat menggugah selera, tetapi Pei Qiqi tidak makan banyak.     

Tang Yu menatapnya. "Ada apa, Qiqi?"     

Sejak gadis itu mengambil inisiatif untuk mengajaknya makan bersama, Tang Yu tahu bahwa ada sesuatu yang mengganggu pikiran Pei Qiqi.     

Pei Qiqi mengangkat pandangannya, dan langsung mendapati tatapan yang dalam dari Tang Yu. Butuh waktu yang lama hingga akhirnya dia berkata dengan terus terang, "Ini mengenai Pei Huan!"     

Dia menurunkan kelopak matanya, melihat makanan di piring, lalu berujar lirih, "Ketika aku pergi ke sana, aku melihatnya bersama Qin Anlan! Tang Yu, tahukah kamu apa yang mereka lakukan bersama?"     

Pei Qiqi mengangkat pandangannya lagi.     

Tang Yu mengangguk. Dia mungkin tahu apa yang telah dilakukan Qin Anlan.     

Dulu, mungkin Qin Anlan merasa kecewa terhadap wanita karena Shen Lian, namun kemudian pria itu langsung memperlakukan semua wanita dengan kejam, seolah bukan manusia. Jadi, kalau Pei Qiqi berkata begini, Tang Yu bisa membayangkan apa yang telah terjadi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.